Tujuan
dan Sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Tujuan dan sasaran umum dari undang – undang keselamatan
dan kesehatan kerja untuk semua wilayah dapat dirangkum dalam pernyataan
sebagai berikut:
Apakah sasaran undang – undang
tersebut :
Pada
intinya undang – undang menyediakan kerangka kerja untuk meningkatkan standart
keselamatan dan kesehatan kerja, dan mengurangi kecelakaan akibat kerja serta
penyebaran penyakit.
Sasaran
undang – undang tersebut adalah:
- Untuk menjaga kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan tiap orang pada saat bekerja.
- Untuk melindungi setiap orang saat bekerja terhadap resiko pada keselamatan dan kesehatannya.
- Untuk membantu menjaga keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja.
- Untuk mengurangi tiap sumber yang beresiko pada kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan orang saat bekerja.
- Untuk menyediakan kebutuhan pegawai dan perusahaan serta asosiasi yang mewakili pegawai dan perusahaan dalam merumuskan dan mewujudkan standart keselamatan dan kesehatan kerja.
Sasaran undang –undang sebaiknya diamati ketika
diterjemahkan pada bagian lain dari undang – undang.
Untuk hak –hak yang tidak utama bervariasi antar wilayah
sesuai permohonan setiap pembuat undang – undang yang relevan dengan pemerintah
pusat dan wilayah pemberlakuan undang - undang keselamatan dan kesehatan kerja.
Tanggung Jawab
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan tanggung jawab
bersama antar pengusaha dan pegawai / karyawan.
Tanggung Jawab Perusahaan
Perusahaan
menuntut tersedianya dan terpeliharanya sejauh yang dapat dilakukan untuk para
pegawai suatu lingkungan kerja yang aman tanpa resiko terhadap kesehatannya.
Kewajiban
khusus sebagai contoh tata tertib apa diperlukan untuk ditaati dengan kewajiban
umumnya termasuk :
- Penyediaan dan perawatan pabrik dan sistem kerja ( seperti : langkah kerja rutin dan frekuensi kerja )
- Pengaturan sistem keamanan kerja dalam hubungan dengan tanaman dan zat kimia ( seperti : toksik kimia, debu, dan serat )
- Penyediaan lingkungan kerja yang aman ( seperti : pengendalian tingkat suara dan getaran )
- Penyediaan fasilitas kesejahteraan yang memadai ( seperti : lokasi keberihan diri, tempat menyimpan barang, tempat makan / kantin )
- Penyediaan tempat yang memadai untuk informasi bahaya yang sesuai instruksi latihan dan pengamatan para pegawai, yang dapat memberikan rasa keamanan kerja.
Para pengusaha memberikan upah yang sama
untuk pekerja lepas dan para pegawainya yang bekerja ditempat bekerja. Upah
tersebut dapat diperpanjang untuk urusan lebih yang telah ditentukan oleh
perusahaan. Ini meliputi contoh pekerja sampingan yang besar yang terdapat pada
seluruh perusahaan dan beberapa kontrktor lepas yang menyelenggarakan jenis
pekerjaan berbeda.
Selanjutnya perusahaan diminta untuk melaksanakan
semampunya untuk :
Ø Memonitor kesehatan pegawainya
Ø Simpan informasi dan rekaman tiap
pegawai untuk pemeriksaan kesehatan dan keselamatannya.
Ø Perusahaan atau pengguna dapat
menggantikan person dengan kualifikasi yang sesuai dengan saran yang diberikan
sehubungan dengan keselamatan dan kesehatan para pegawainya.
Ø Personil yang telah dipilih dengan
tepat pada tingkat senioritas akan menjadi wakil anggota diperusahaan saat
muncul permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja atau saat anggota
keselamatan dan kesehatan kerja menyimpang dari undang – undang yang berlaku.
Ø
Memonitor keadaan setiap tempat kerja dibawah
pengendalian dan pengaturan perusahaan.
Ø
Menyediakan informasi untuk para pegawainya termasuk
didalamnya pemakaian bahasa yang cocok dengan sikap mengharagi pada keselamatan
dan kesehatan ditempat kerja termasuk nama personil yang dibutuhkan pegawai
untuk membuat penyelidikan atau pengaduan yang berhubungan dengan keselamatan
dan kesehatan kerja.
Tanggung Jawab Pegawai
Kewajiban para pegawai seperti dinyatakan dibawah ini:
Saat
bekerja seorang pegawai harus:
A. Memiliki sikap yang semestinya untuk
peduli pada dirinya atas keselamatan dan kesehatannya dan untuk keselamatan dan
kesehatan semua orang yang mungkin dapat terkenal dengan bertindak atau
mengikuti aturan ditempat kerja.
B. Bekerjasama dengan perusahaannya
dengan menghargai tindakan yang diambil oleh perusahaan untuk diikuti dengan
beberapa syarat yang ditentukan dengan atau hukum yang berlaku.
Sebagai
tambahan para pegawai tidak boleh dengan sengaja atau sembarangan mencampuri
atau menyalahgunakan peralatan keselamatan yang telah disediakan.
Para pegawai tidak boleh dengan sengaja
pengambil resiko terhadap keselamatan dan kesehatan pegawai lain.
REHABILITASI
Rehabilitasi
ditujukan saat pemulihan sedekat mungkin dengan tempat yang mungkin terjadinya
luka terhadap kerja baik untuk secar psikis, psikologis, social, kejuruan, dan
kondisi ekonomi yang dialami sebelum luka maupun selama menderita.
Semua
fasilitas rehabilitasi dan asosiasi disediakan dana termasuk untuk tindakan
rehabilitasi seperti konseling psikoterapi, bimbingan bidang jurusan, pelatihan
relaksasi, biro perjalanan, akomodasi, dan biaya kehadiran, pelatihan
rehabilitasi, peningkatan kecakapan kerja, atau pelatihan untuk sesuatu yang
lain seperti karir, tempat kerja, kendaraan, dan modifikasi rumah, service
peralatan rumah tangga, petugas servis yang dipanggil.
KEWAJIBAN
PERUSAHAAN DAN PEGAWAI
Perusahaan
harus mengusahakan segala upaya untuk menyediakan atau menempatkan pegawai
kantor untuk menolong pekerja yang mendapat luka dan bekerja sama dalam
latihan.
Pekerja
yang luka harus mendapatkan perlakuan yang semestinya rehabilitasi dan pelatihan
pekerjaan yang sesuai keuntungan dapat ditinjau kembali jika upaya yang
semestinya sudah tidak dapat dilakukan.
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN BAHAYA DI
TEMPAT KERJA
Prinsip
Pencegahan dan Pengendalian
Prinsip
– prinsip pencegahan dan pengendalian dapat diperinci dalam 4 bagian:
1. Antisipasi
2. Identifikasi
3. Penilaian dan Evaluasi
4. Pengendalian
Terjadinya luka dan sakit di tempat kerja
Sakit
dan luka dapat dicegah dengan menjalankan praktek manajemen yang baik dengan
setiap orang yang bertanggung jawab dan tetap komitmen. Bilamana
organisasi gagal untuk mengedalikan angka jumlah luka dan penyakit sisi yang
sering muncul adalah :
1.
Kurangnya komitmen untuk mengatur keselamatan dan
kesehatan kerja dan kurangnya pengertian tentang besarnya manfaat keselamatan
dan kesehatan kerja.
2.
Tempat kerja, lokasi pabrik., dan peralatan yang tidak
aman.
3.
Pegawai yang jarang dan kurang terlatih.
4.
Rendahnya komunikasi, supervise, dan instruksi.
Definisi
bahaya
Ø
Segala zat kimia yang menyebabkan luka.
Ø
Keadaan bahaya yang dapat mempengaruhi pekerja dan
pekerjaannya.
Ø
Proses kerja yang dapat menyebabkan luka.
Definisi
kecelakaan
Suatu
peristiwa yang tidak direncanakan atau yang tidak diharapkan yang menyebabkan
luka atau kematian.
Jenis bahaya pada tempat kerja.
1. Fisik
Suara, getaran, penerangan,
listrik, panas dan dingin, debu yang mengganggu, api / ledakan mesin gerinda,
ruang kerja.
2. Kimia
Gas, debu, asap, uap dan cairan
3. Ergonomik
Rancangan
perkakas, peralatan, rencana tugas / pekerjaaan, rancangan stasiun kerja,
penanganan secara manual.
4. Radiasi
Mikrovawe, infra merah, ultra violet, laser ( nono
ionisasi ), dan sinar X, sinar gamma ( ionisasi ).
5. Psikologi
Pergantian
kerja, beban pekerjaan, kesepakatan dengan masyarakat, godaan, perbedaan,
perlakuan yang berbahaya, suara frekuensi rendah yang konstan.
6. Biologis
Infeksi, bakteri dan virus seperti hepatitis.
Pencegahan
dan Pengendalian Bahaya
Keselamatan dan kesehatan kerja melindungi para pekerja
dari bahaya tempat kerja. Sebagian besar kecelakaan ditempat kerja sebenarnya
dapat dicegah dengan menggunakan beberapa prinsip berikut ini:
- Mengurangi penyebab bahaya.
Contohnya
adalah : Menghilangkan bahan kimia berbahaya dari proses.
Menghilangkan
suara mesin dari tempat dimana orang bekerja
dengan tenang.
- Mengganti bahan berbahaya.
Contohnya
adalah : Menggunakan pembersih yang tidak mudah terbakar.
Menggunakan
peralatan hidrolik dan pneumatik sebagai pengganti alat listrik.
Alat
vakum pembersih sebagai pengganti sikat penghilang karat.
Menggunakan alat pengangkat sebagai pengganti cara
manual.
- Mengendalikan bahaya
Jika
bahaya tidak dapat dikurangi atau digantikan cara terbaik berikutnya adalah
dengan mengendalikan sumber bahaya tersebut.
- Melakukan kerja yang aman
Banyak
variasi untuk memperkenalkan prosedur yang aman untuk meyakinkan para pekerja
sehat dan aman termasuk :
ü Membeli polis asuransi untuk keamanan
ü Melatih para pegawai
ü Mengadakan pemutaran jadwal kerja
ü Langkah khusus pencegahan pada bahan
kimia dan proses kerja yang berbahaya
ü Sistem kerja untuk meyakinkan
keamanan para pekerja sebagai contoh : sistem untuk ijin kerja, prosedur
penguncian dan sebagainya.
5. Peralatan perlindungan diri.
Peralatan
perlindungan diri mungkin dipandang sebagai usaha terakhir dan hanya
dipertimbangkan saat pemeriksaan sebagai langkah pengendalian yang sesuai.
Peralalatan perlindungan diri meletakkan tanggung jawab kembali pada setiap
pegawai.
Penggunaan
peralatan perlindungan diri sering kali dilihat sebagai barang yang murah untuk
melindungi para pekerja. Meskipun demikian langkah pengendalian ini memiliki
beberapa masalah dan biasanya diakibatkan perlindungan pekerja yang tidak
memadai. Ada
beberapa alasan untuk hal itu:
Peralatan
perlindungan diri mungkin tidak nyaman untuk dipakai karena itu sering kali
kesulitan mendapatkan pekerja yang memakainya.
Peralatan
perlindungan diri harus cocok dengan pribadi pekerja, bila terjadi sebaliknya
itu akan menjadi tidak tepat dikenakan dan gagal melindungi pemakainya.
Orang
yang bertanggung jawab untuk memilih Peralatan perlindungan diri hanya memiliki
sedikit atau tidak memilih pengetahuan pentingnya batas – batas penggunaan alat
tersebut.
Pemeliharaan standart sering tidak baik menjadikan
Peralatan perlindungan diri tidak dapat dipakai.
6. Antisipasi
Bila
organisasi melakukan persiapan menghadapi peristiwa yang tidak diharapkan
seperti kecelakaan ditempat kerja, kebajaran, kebocoran zat kimia atau ancaman
bom dampak dari peristiwa tersebut dapat diperkecil. Peristiwa itu tidak murni
karena kecelakaan yang tidak terduga hanya orang yang enggan atau tidak mau
mengantisipasi atau mempersiapkan diri.
Penataan
Tempat Kerja
Adalah
suatu hal yang penting dalam menata tempat kerja yang baik. Hal ini dapat
mencegah kecelakaan kerja dan itmbulnya penyakit.
Penataan Tempat Kerja berarti :
Semua area kerja dan area penyimpanan harus bersih, rapi,
dan teratur.
Menyingkirkan barang – barang dan peralatan yang tidak
penting / tidak terpakai.
Ciri – ciri penataan tempat kerja yang buruk:
1. Pencahayaan minim, kotor dan tidak
rapi.
2.
Bahan – bahan, peralatan dan sisa bahan terletak dilantai
dan bangku kerja.
3.
Antar mesin tidak terdapat tempat yang cukup untuk
berjalan.
Ketidakbersihan
dan ketidakrapian mungkin dapat diterima secara normal dalam tempat kerja akan
tetapi yang dibutuhkan bukan hal yang seperti itu. Setiap individu pada tempat
kerja harus berperan serta dalam mengembangkan dan menjaga penataan tempat
kerja yang sistematis.
Penataan
yang bagus memungkinkan bagi setiap pekerja dapat mencurahkan perhatiannya pada
pekerjaan yang diberikan secara penuh.
Penataan tempat kerja terhadap bahan – bahan kimia harus
dilihat bahayanya dengan 4 hal :
Innalasi
/ pernapasan ( terhirup )
Absorbsi
( mengenai kulit )
Ingesti
/ tenggorokan ( tertelan ).
Injeksi
/ tertusuk
Faktor – faktor yang mempengaruhi penataan tempat kerja
Terdapat 3 persyaratan utama untuk penataan tempat kerja
yang baik.
1. Lay out yang sesuai dan penataan
peralatan dan fasilitas yang baik.
2.
Penanganan dan penyimpanan material yang benar.
3. Kebersihan dan kerapian.
Untuk menentukan area kerja harus diperiksa :
Apa yang harus dikerjakan untuk
menyediakan ruang kerja yang cukup luas dan sesuai dengan kebutuhan dan tempat
yang cukup untuk penyimpanan seluruh peralatan dan bahan / material dan
menyediakan fasilitas yang tepat untuk pemindahan material.
Seluruh mesin – mesin, bangku – bangku kerja dan
perlengkapan lain harus diatur untuk memberikan ruang pergerakan yang cukup
bagi pekerja dan peralatan – peralatan portablenya. Seluruh barang yang tidak
berguna harus disingkirkan. Material dan peralatan portable harus hanya
disimpan diruang penyimpanan.
Penataan Tempat Kerja Yang Buruk
Penataan Tempat Kerja Yang Buruk ditampakkan dari:
Tidak terpenuhinya standart lay out tempat kerja dan
standart peralatan.
v
Penataan ulang yang tidak sah.
Peralatan tidak terletak pada temapt yang telah
ditentukan pada perencanaan yang sudah disetujui.
v
Peralatan yang rusak atau usang.
v Peralatan portable yang berceceran
v Kebocoran
Bahaya
kebocoran angin, gas, air, atau zat pendingin.
v Tonjolan keluar
v Tumpukan barang yang tidak stabil
v Jalan kerja yang kacau
v Peralatan yang terbebani secara
berlebihan
v Peralatan pengganti atau darurat
v Resiko kesehatan
v Lantai dan dinding yang kotor
v Pencahayaan yang kurang
v Peralatan kotor yang tidak perlu
v Kamar kecil yang kotor
v Perlengkapan pribadi
v
Sampah dan sisa – sisa potongan bahan
v
Bahaya benda – benda yang menonjol keluar.
Metode
Pembersihan
Banyak orang
menggunakan angin dari kompresor untuk menghilangkan debu dari pakaian, bangku
kerja, struktur, alamri dan fitting lampu. Hal ini beresiko tinggi dan
berbahaya karena dapat menimbulkan ledakan debu. Debu dan partikel kotor
lainnya dapat terhirup atau mengenai mata yang tidak terlindungi.
Bahaya dari
terhirupnya asbestos fibres dapat menyebabkan kanker paru –paru. Hal ini tidak
secara luas disadari bahwa hamper semua short fibre terhirup paru –paru dapat
mengakibatkan kerusakan yang sama. Peralatan vakum cleaner yang tepat dengan
alat untuk menjangkau sudut – sudut yang sempit, filter debu yang terpelihara
dengan baik adalah sesuatu hal yang harus dilakukan pada pekerjaan yang
menimbulkan debu.
Sapu, sikat
untuk membersihkan lantai, alat – alat pembersih dan sabun detergen atau
larutan pembersih harus tersedia untuk digunakan oleh para pekerja.
Pada saat
membersihkan ruangan pindahkan material
yang tidak diperlukan ketempat dimana material tersebut dapat dengan mudah
dipindahkan ke tempat pembuangan sampah. Jangan disebarkan di atas lantai.
Tempat
penampungan limbah harus dikosongkan secara periodic dan isinya dimusnahkan
dengan cara yang direkomendasikan / dianjurkan.
Penyimpanan
Masalah yang
biasanya timbul pada hal penyimpanan dalah tidak cukupnya tempat atau ruang
untuk meletakkan barang – barang. Pada beberapa instansi masalah ini dapat diatasi dengan
menambah rak – rak peralatan dan material.
Faktor – faktor yang harus dipertimbangkan pada sistem
penyimpanan barang:
- Penyimpanan material harus direncanakan terlebih dahulu.
- Barang – barang yang sering digunakan diletakkan pada tempat yang terdekat dengan pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai.
- Alarm, lampu penerangan, saklar dan kontrol panel, peralatan P3K dan fasilitas cuci semuanya ini harus berfungsi dengan baik.
- Pemadam kebakaran harus mudah dicapai / didapatkan.
- Jalan keluar / masuk kerja harus bebas hambatan.
- Tabung – tabung yang berisi cairan, gas yang mudah terbakar atau beracun disimpan didalam bangunan yang terpisah dan harus mematuhi MSDS rekomendasi.
Wadah barang, rak, palet digunakan dimana itu
dimungkinkan dengan peralatan penanganan mekanik yang sesuai.
- Pipa – pipa, ruji – ruji dan material bulat lainnya harus ditumpuk dalam lapisan – lapisan yang terpisah oleh strip pada ujung – ujungnya atau didalam rak.
- Lembaran baja khususnya plat tipis berbahaya jika diangkat dengan tangan harus ditangani secara mekanik.
- Material yang mudah terbakar tidak boleh ditumpuk dalam tumpukan yang tinggi.
Pemeliharaan
dalam penataan tempat kerja
1. Bagi pekerja yang mengambil kotak
peralatan untuk memelihara atau memperbaiki kendaraan, peralatan – peralatan
atau mesin – mesin.
·
Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi aman untuk
dikerjakan. Jika berhubungan dengan kelistrikan, putuskan dari segala
sumber listrik
·
Bersihkan komponen agar tidak terkena kotoran
·
Bersihkan seluruh sisa kotoran yang timbul dari kegiatan
pembersihan diatas.
·
Gunakan peralatan yang cocok dan jangan sampai melebihi
beban kerjanya.
·
Sebelum membuka tabung tanyakan pada diri anda sendiri
bagaimana jika tabung tersebut berisi cairan.
·
Cairan
yang dialirkan dari bak penampung harus dibuang dengan cara yang benar bukan
dibuang pada saluran air.
·
Tempatkan
bagian kendaraan yang sudah dilepas kedalam container
·
Simpan bagian – bagian yang tidak terbungkus dalam suatu
form atau urutan.
·
Gunakan system pelabelan jika anda belum terbiasa dengan
assembling / perakitan.
·
Jangan simpan bagian kendaraan di tempat yang terganggu
oleh pergerakan atau jalan masuk.
·
Amankan sudut – sudut tajam, tonjolan tajam, dan bagian
tajam lainnya.
·
Gunakan
penutup debu jika diperlukan.
·
Ganti
bagian / part yang rusak.
·
Setelah
merakit ulang lrpaskan semua karat dan perbaiki cat kendaraan yang rusak.
·
Hilangkan
kebocoran – kebocoran.
·
Buang barang yang sudah tidak digunakan lagi.
- Bagi pekerja yang akan bekerja pada kerja bangku
·
Gunakan rak, laci meja dan almari untuk menyimpan
peralatan dan pisahkan setiap bagiannya. Simpan barang yang sering dipakai
ditempat yang dekat dan simpan barang yang berat dalam ketinggian yang sesuai.
·
Bersihkan kembali bangku kerja setiap akhir pekerjaan dan
setiap akhir jam kerja.
·
Bersihkan kembali peralatan sebelum dikembalikan pada
tempatnya.
·
Pada saat anda bekerja, jangan sampai barang / benda
kerja anda tercecer di daerah kerja selain daerah kerja anda.
·
Setiap 3 bulan cuci permukaan cat disekitar daerah kerja
anda kemudian dilanjutkan dengan laci dan almari anda. Simpan kembali atau
buang barang yang sudah tidak dipakai sementara waktu khususnya zat pembersih,
zat –zat kimia dan produk – produk bahan bakar.
·
Hindari menghias bangku kerja, didng almari dan
sebagainya dengan gambar yang tidak sopan, pakaian dan kertas kerja.
- Bagi pekerja yang sedang mengerjakan mesin – mesin ( mesin pengangkat, mesin bubut, dll )
·
Gunakan rak – rak, laci dan almari untuk menyimpan alat –
alat dan setiap alat mempunyai tempat sendiri – sendiri. Simpan alat yang
sering digunakan ditempat yang dekat dan benda / alat yang beraty pada
ketinggian yang sesuai.
·
Bersihkan kembali permukaan tempat kerja pada saat
selesai bekerja.
·
Lumasi mesin sesuai dengan instruksi buku petunjuk dari
pabrik pembuatnya.
·
Bersihkan mesin setiap seminggu sekali.
·
Cuci
permukaan mesin yang dicat setiap 3 bulan.
·
Lakukan
tindakan anti karat pada akhir pecan dan hari libur dan hilangkan segera jika
timbul karat.
·
Hilangkan
serpihan dari mesin segera dan ambil langkah untuk menghentikan penyebabnya.
·
Kembalikan seluruh alat ke tempatnya semula pada setiap
akhir pekerjaan.
·
Rawat dan perbaiki mesin saat diperlukan. Tindakan pencegahan lebih diutamakan
daripada menunggu bencana terjadi.
PENGENDALIAN
POLUSI DITEMPAT KERJA
Benda –benda dapat merusak tubuh seseorang dengan 4 cara:
1. Mengambil nafas ( inhalation )
2. Bersentuhan dengan kulit ( Absorbtion
)
3. Menelan ( Ingestion )
4. Terkena benda runcing ( Injection )
Bahaya
Adalah
akibat yang dirasakan dalam tubuh manusia yang bisa akut atau kronis bahkan
kedua – duanya.
Bahaya
yang akut adalah reaksi langsung pada bahaya yang mengenainya. Misalnya :
timbul bintik – bintik merah, batuk – batuk, sulit bernafas. Akibat terkena
bahaya akut dapat pula lama atau cacat / kerusakan yang permanen pada tubuh kita.
Bahaya
yang kronis mungkin tidak segera kelihatan jelas dan akibatnya lama tidak
dirasakan si penderita. Bahaya yang kronis umunya tidak dapat sembuh. Misalnya
: kanker yang disebabkian oleh pengaruh asbes.
Berikut
ini adalah contoh – contoh garis besar akibat yang dapat timbul pada tubuh kita
dari polutan yang tidak jelas ditempat kerja:
? Polutan atmosfer
? Karat dan bahan kimia beracun
? Suara yang terlalu keras
? Radiasi
? Getaran
?
Gerakan badan atau tangan yang berulang – ulang dan
melelahkan
? Lingkungan yang panas atau dingin
Bahan
Kimia Beracun dan Penyebab Karat
Berbagai bahan kimia dan bahan – bahan lain digunakan di
tempat kerja. Banyak dari bahan – bahan ini beracun, menyebabkan karat, atau
mengandung sifat berbahaya lainnya. Bersinggungan dengan bahan kimia harus
dihindari seminimal mungkin untuk mengurang resiko yang tidak perlu. Jangan
menggunakan bahan kimia / bahan berbahaya lain sampai anad puas betul bahwa
semua syarat kesehatan telah anda penuhi termasuk berkondultasi dengan petugas
kesehatan.
Akibat
– akibat utama bahan beracun dan penyebab karat.
Penyebab
|
Akibat
|
Bahan
penyebab karat
|
Membakar
kulit, mata, paru – paru
|
Bahan
beracun
|
Kerusakan
pada tubuh yang akut dan kronis
|
Bahan
yang menyebabkan iritasi
|
Sakit kulit atau kerusakan paru –
paru
|
Bahan
yang sensitive
|
Asma dan reaksi alergi lainnya.
|
Bahan
yang berbau menyengat
|
Mendesak
oksigen dalam paru – paru yang mengkibatkan kekurangan oksigen
|
Bahan
yang mudah meledak
|
Kerusakan karena panas atau api.
|
Suara
yang Terlalu Keras
Ada 3 bahaya yang mungkin terjadi jika kita mendengar
suara yang terlalu bising / keras:
1.
Suara itu mengganggu komunikasi bicara dan tidak
mendengar tanda bahaya dan karenanya bisa menyebabkan kecelakaan.
2. suara itu menurunkan moril,
efisiensi, dan kepedulian umum dari para pekerja dan hal ini mungkin
menyebabkan kecelakaan dan meningkatkan tingkat stress.
3. Suara yang tinggi berakibat langsung
pada pekerja dengan pendengaran yang tidak seimbang dan dapat mengakibatkan
tunarungu dalam kasus yang serius.
Beberapa
contoh kasus dari tingkat suara dan akibatnya:
Sumber Suara
|
Tingkat
|
Akibat yang Ditimbulkan
|
Percakapan
pada umumnya
Rata–rata
mobil jarak 10 m
Pabrik
pada umumnya
|
60 – 65 dB ( A )
70 -75 dB ( A )
|
Dapat
mengganggu percakapan dan tidak nyaman 80 dB ( A )
|
Grinda sudut
Truk besar
Gergaji bulat
Gergaji
rantai
|
90 dB ( A )
90 dB ( A )
100 dB (A )
110 dB (A )
|
Dapat
menyebabkan sakit
|
Pres hidrolik rivet
Hammer (Hammer keeling )
Mesin
jet
|
120 dB ( A )
30 dB ( A )
140 dB ( A )
|
Sangat
menyakitkan
|
Kehilangan pendengaran dapat disebabkan karena terkena
puncak – puncak suara tingkat tinggi. Kerusakan dapat disebabkan oleh terlalu
dekatnya dengan ledakan atau sumber suara.
Namun demukian kehilangan pendengaran biasanya dikaitkan
dengan jumlah rata – rata suara yang diterima oleh seseorang yang melakukan
pekerjaan pada hari itu. Itulah sebabnya maka seseorang akan mempunyai resiko
lebih besar untuk kehilangan pendengarannya dengan tingkat suara yang lebih
rendah selama ia bekerja daripada seseorang yang mendengar suara dengan tingkat
lebih tinggi tetapi hanya sebentar.
Dibawah ini adalah contoh rekomendasi tingkat suara
maksimum tanpa pengaman telinga:
Jam per Hari
|
Tingkat suara maksimum dalam dB ( A
)
|
8
4
2
1
0,5
0,25
|
90
93
96
99
102
105
|
Berbagai
cara untuk menanggulangi masalah kebisingan suara:
1.
Ahli pengendali suara yang handal harus dapat
mengembangkan metode pengendalian
2.
Hilangkan atau pindahkan mesin pembangkit suara itu
keluar
3.
Mesin atau pekerjaan yang menghasilkan kebisingan
dimasukkan kedalm ruangan kedap suara.
4.
memasang peredam suara pada ruang pneumatic.
5.
Perawatan peralatan yang tepat dan teratur
6.
Penggantian peralatan yang bising dengan yang kurang
bising
Radiasi
Terionisasi
Radiasi terionisasi dihasilkan oleh peralatan sinar – X
atau sinar Gamma yang dikeluarkan oleh bahan radio aktif. Bahan radio aktif
digunakan dalam peralatan teknik dalam pengujian metal yang tidak merusak,
misalnya: menguji ketebalan metal, dan baiknya atau sempurnanya pengelasan.
Untuk
melindungi pekerja waktu kerja harus dibatasi.
Radiasi yang tak Terionisasi
Gelombang
radiasi elektro magnetic adalah sebagai berikut:
Gelombang frekuensi rendah – transformator, pemanas hasil
induksi, radio, televisi, dan radar.
Jika
berada dekat pemancar berkekuatan tinggi seseorang dapat terkena induksi berupa
percikan dengan kemungkinan terjadinya ledakan.
Microwave - dapat menyebabkan rasa sakit dan kerusakan
kulit terbatas dan juga dapat menguapkan dan menyebabkan bahan terbakar.
Radiasi infra merah – dilepaskan oleh benda – benda
panas dan yang digunakan untuk pembakaran. Bahaya yang
utama terletak pada kerusakan di belakang permukaan lensa mata karena terkena
cukup lama. Pengelasan dan pemotongan dengan gas melepaskan infra merah.
Radiasi
yang terlihat – bukan meupakan masalah yang serius, tetapi
perlindungan terhadap sinar ini harus dilakukan.
Radiasi ultra violet – las listrik, lampu UV, dan sinar
matahari langsung adalah sumber kerusakan yang umum oelh radiasi UV. Kulit dan
mata dapat terkena.
Sinar laser – dipakai pada mesin potong metal,
pengelasan plastic dan pengukuran peralatan. Laser berkekuatan tinggi dapat
menyebabkan cacat permanent.
Perlindungan
terhadap bahaya radiasi ini biasanya dilakukan dengan perisai pencegah, pakaian
pencegah, macam – macam kacamata, krim kulit dan pengendalian pembatasan
penggunaan.
Getaran yang Berbahaya
Getaran
dalam segala bentuknya ditimbulkan oleh mesin yang sedang dugunakan dan hal ini
dapat mempengaruhi keamanan mesin dengan cara sebagai berikut:
Getaran
metal dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kelelahan pada komponen –komponen
mesin.
Dengan
getaran bagian yang terpisah pada mesin, meja kerja, dan rak dapat terjatuh dan
megakibatkan kecelakaan.
Getaran
dapat mengakibatkan pengencang ( mur – baut ) terlepas yang kemudian
mengakibatakn kerusakan pada mesin atau melukai operatornya.
Getaran
yang dialami para pekerja pada umumnya digolongkan dalam getaran secara
keseluruhan dan getaran tangan atau lengan.
Getaran
seluruh tubuh terjadi jika jika para pekerja bekerja dengan duduk, berdiri atau
berbaring pada suatu struktur yang bergetar. Getaran yang sangat mengakibatkan
pusing, mual, dan gangguan mental.
Getaran
pada tangan dan lengan dihasilkan oleh pemakaian terus – menerus dari alat –
alat tangan dengan gerak maju mundur dan gerak lingkaran, seperti gergaji, alat
pelubang, mesin penghalus, gerinda.
Getaran
semacam itu dapat menghasilkan beberapa macam kekacauan pekerjaan .
Tulang yang menipis , pengerasan kulit halus pada tangan,
bengkak dansakit pada persendian.
Strategi pengendalian getaran ditempat kerja akan
diarahkan pada menghilangkan atau mengurangi sumber getaran.
1.
Mengganti mesin yang banyak getaran dengan yang sedikit
getarannya.
2. memperbaiki pir kendaraan dan tempat
duduk untuk mengurangi getaran.
3.
Mengurangi getaran mesin dengan menggunakan alas karet
4. memperhatikan betul perawatan dan
reparasi yang tepat pada mesin
5. kenakan giliran kerja dan waktu
istirahat yang diatur baik.
Lingkungan yang Panas dan Dingin
Bekerja ditempat yang panas akan menghambat laju
pengeluaran panas dan membuat keadaan pekerja lebih buruk. Keadaan terlampau
panas dapat menyebabkan cepat lelah dan rasa mengantuk dimana ini meningkatkan
kesalahan kerja.
Keadaan terlampau dingin pada sisi lain mengakibatkan
kegelisahan dan penurunan tingkat perhatian dimana efek mental ini mengganggu
ketelitian bekerja.
PROSEDUR KESELAMATAN INDIVIDU DITEMPAT KERJA
Alat Pengaman Perorangan
Alat
Pengaman Perorangan haruslah:
? cocok bagi perorangannya
? dibersihkan secara menyeluruh dan
teratur
? dipelihara dengan baik
? diserahkan dengan latihan terlebih
dahulu,.
Hal
– hal yang memerlukan pengamanan
Masalah
– masalah yang dapat berakibat dari mengabaikan pengamanan adalah:
1. Penyakit kulit ( Dermatitis )
2.
Radiasi ultra violet dan unfra merah
3. Rasa sakit di kepala
4. Rasa sakit di mata
5. Rasa sakit di tangan
6. Rasa sakit di kaki
7. Keluhan pada alat pernafasan
8. Rasa sakit di daerah tulang belakang
dan leher
1.
Penyakit
kulit ( Dermatitis )
Sebab – sebab dari masalh kulit dalam pekerjaan biasanya
dalah sebagai berikut:
Ü Kerusakan secara mekanis karena luka,
gesekan atau tekanan
Ü Tumbuh – tumbuhan dan organisme alami
Ü Panas, dingin dan sinar matahari yang
terlalu banyak
Pencegahan terhadap penyakit kulit dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut ini:
Ø Pemeliharaan tempat kerja
Ø Pakaian untuk perlindungan
Ø Memakai krim pencegah ( Barrier Cream
)
Ø Melaksanakan kebersihan pribadi
2.
Radiasi
Ultra Violet dan Infra Merah
Mengelas
dengan listrik dan gas dan memotong dengan las menghasilkan radiasi infra merah
dan radiasi ultra violet.
Kerusakan permanent pada lensa mata akibat dari melihat
pada sumber ultra violet yang kuat tanpa pelindung mata.
Sinar ultra violet dapat juga menghasilkan luka bakar dan
tumor pada kulit yang kadanag – kadang menyebabkan kematian. Khususnya mengelas
dengan gas argon merupakan sumber yang kuat dari radiasi ultra violet.
Pengaruh yang pokok dari radiasi infra merah adalah
memanaskan lapisan kulit sehingga karena tidak terlihat tanda – tanda terbakar
maka tidak mungkin ada kerusakan. Namun demikian memandang lebih lama pada
onfra merah dapat berpengaruh pada lensa mata sebelah belakang.
Pokok – pokok peringatan dalam mengelas:
Ø Perlindungan mata
Ø Perlindungan kulit
Ø Pakaian pelindung
Syarat
– syarat pakaian pelindung:
a. Harus dapat melindungi pekerja
terhadap bahaya yang mungkin ada
b. Ringan dan nyaman dipakai
c. Bahannya mempunyai derajat resistensi
yang cukup untuk panas dan suhu
d. Dirancang
untuk menghindari partikel – partikel panas.
3.
Bahaya
luka di kepala.
Macam perlindungan kepala yang diperlukan di tempat
kerja selain tergantung di tempat kerja, konstruksi, tergantung juga pada
bahaya yang mungkin ada.
4.
Cedera
pada mata
Macam – macam perlindungan mata yang utama adalah:
Kacamata
Kacamata
khusus
Perisai
muka.
5.
Luka
di tangan
Kalau
kita bekerja dan berhubungan denga alat atau bahan di tempat kerja tangan kita
harus dilindungi dari bahaya.
Seringkali
pinggiran yang tajam atau bergerigi ditinggalkan begitu saja pada sisa material
lembaran baja yang dipotong. Jika mengerjakan pekerjaan itu sarung tanagn dari kulit
yang harus dipakai.
6.
Kecelakaan
pada kaki
Kecelakaan
pada kaki dapat digolongkan menjadi:
Ø Terpukul / kejatuhan benda atau
tergilas benda bergerak
Ø Teriris / terpotong / tertusuk karena
berdiri pada obyek
Ø
Tergelincir pada permukaan yang tidak mantap
Ø
Terbakar karena kakinya berada didalam atau kena percikan
bahan yang panas atau bahan kimia.
Sepatu dengan kualitas industri modern dipandang dari
bahannya memberikan pencegahan lebih besar bagi para pekerja.
7.
Alat
Pernafasan
Respirator
ialah alat yang membuang pencemar udara dari udara di sekelilingnya
Alat
pernafasan ialah alat yang menyediakan bagi pemakainya persediaan udara bersih
atau oksigen
8.
Rasa
sakit di daerah tulang belakang dan leher
Cedera
ini diakibatkan karena mengangkat atau memindahkan / menggeser benda yang cukup
berat.
Adapun
cara – cara yang perlu diperhatikan dalam mengangkat atau memindahkan tanpa
alat Bantu:
Ø Pegangan
yang benar yaitu dengan memegang dengan
seluruh tangan benda yang akan diangkat.
Ø Lengan
harus betul – betul lekat ( Mepet ) dengan badan.
Ø
Tarik
dagu dengan sedikit memperpanjang leher.
Ø
Belakang
yang rata yaitu posisi tulang belakang harus betul – betul rata.
Ø Penempatan
dan kekeuatan kaki harus seimbang.
Ø Menempatkan
jarak kedua kaki selebar badan memberikan dasar yang luas dan meletakkan satu
kaki ke depan dan ke sisi dari obyek yang diangkat memberikan dasar yang lebih
luasdan keseimbanganke segala arah.
Ø Lutut
dilipat untuk menurunkan, badan vertical.
Ø
Gunakan
beratnya obyek.