Platina pada sistem pengapian berfungsi untuk memutus hubungkan tegangan
baterai ke kumparan primer. Platina bekerja seperti switch (saklar)
yang menyalurkan supply listrik ke kumparan primer koil dan memutuskan
aliran listrik untuk menghasilkan induksi. Pembukaan dan penutupan
platina digerakkan secara mekanis oleh cam/nok yang menekan bagian tumit
dari platina pada interval waktu yang ditentukan.
kontruksi platina
Pada saat poros berputar maka nok akan mendorong lengan platina kearah
kontak membuka dan selanjutnya apabila nok terus berputar lebih jauh
maka platina akan kembali pada posisi menutup
demikian seterusnya. Pada waktu platina menutup, maka arus mengalir ke rangkaian primer sehingga inti besi pada koil pengapian akan jadi magnet. Saat platina membuka, maka kemagnetan inti besi akan hilang dengan tiba tiba. Kehilangan kemagnetan pada inti besi tersebut akan dapat membangkitkan tegangan tinggi (induksi) pada kumparan sekunder. Tegangan tinggi akan disalurkan ke busi, sehingga timbul loncatan bunga
api pada celah elektroda busi untuk membakar campuran bensin dan udara pada akhir langkah kompresi.
Permukaan kontak platina dapat terbakar oleh percikan bunga api tegangan tinggi yang dihasilkan oleh induksi diri pada kumparan primer, oleh karena itu platina harus diperiksa dan diganti secara periodis.
Karena platina sangat penting untuk menentukan performa sistem pengapian (konvensional), maka dalam pemeriksaannya perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut;
demikian seterusnya. Pada waktu platina menutup, maka arus mengalir ke rangkaian primer sehingga inti besi pada koil pengapian akan jadi magnet. Saat platina membuka, maka kemagnetan inti besi akan hilang dengan tiba tiba. Kehilangan kemagnetan pada inti besi tersebut akan dapat membangkitkan tegangan tinggi (induksi) pada kumparan sekunder. Tegangan tinggi akan disalurkan ke busi, sehingga timbul loncatan bunga
api pada celah elektroda busi untuk membakar campuran bensin dan udara pada akhir langkah kompresi.
Permukaan kontak platina dapat terbakar oleh percikan bunga api tegangan tinggi yang dihasilkan oleh induksi diri pada kumparan primer, oleh karena itu platina harus diperiksa dan diganti secara periodis.
Karena platina sangat penting untuk menentukan performa sistem pengapian (konvensional), maka dalam pemeriksaannya perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut;
1. Tahanan kontak platina
Oksidasi/kerak kotoran yang terjadi pada permukaan permukaan platina akan semakin bertambah dan semakin buruk sebanding umur pemakaiannya.Bertambahnya lapisan oksidasi membuat permukaan platina semakin kasar/kotor dan memperbesar tahanannya, sehingga aliran arus pada rangkaian primer koil menjadi berkurang.
Oksidasi/kerak kotoran yang terjadi pada permukaan permukaan platina akan semakin bertambah dan semakin buruk sebanding umur pemakaiannya.Bertambahnya lapisan oksidasi membuat permukaan platina semakin kasar/kotor dan memperbesar tahanannya, sehingga aliran arus pada rangkaian primer koil menjadi berkurang.
Faktor-faktor di bawah ini menyebabkan tahanan kontak platina semakin bertambah, yaitu:
- Gemuk Menempel pada Permukaan Celah Kontak
Jika bahan ini melekat pada kontak platina, maka kontak akan bertambah hangus oleh loncatan bunga api, sehingga menambah tahanan kontak. Oleh karena itu, pada saat mengganti kontak platina harus diperhatikan agar oli atau gemuk tidak menempel pada celah kotak.
Jika bahan ini melekat pada kontak platina, maka kontak akan bertambah hangus oleh loncatan bunga api, sehingga menambah tahanan kontak. Oleh karena itu, pada saat mengganti kontak platina harus diperhatikan agar oli atau gemuk tidak menempel pada celah kotak.
cara membersihkan platina
Usahakan selalu membersih-kan celah kontak (air gap) saat akan melakukan pemasangan.
- Titik Kontak Tidak Lurus
posisi platina
Posisi/kedudukan kontak platina sebaiknya seperti pada gambar a.
Kedudukan kontak platina yang salah seperti gambar b, c dan (D3) dapat
menyebabkan aliran arus pada rangkaian primer tidak optimal sehingga
mempengaruhi besarnya induksi yang dihasilkan koil pengapian tersebut.
2. Celah Tumit Ebonit
tumit ebonit
Untuk menghindari aus yang terlalu cepat, sebaiknya beri gemuk pada
tumit ebonit tersebut. Jika tumit ebonit aus dapat menyebabkan platina
tidak bisa terbuka saat cam berputar sehingga sehingga tidak akan
terjadi loncatan bunga api dan mesin bisa mati
3. Sudut Dwell
Sudut pengapian merupakan sudut yang diperlukan untuk satu kali
pengapian pada satu silinder motor. Di mana secara detail dapat
diterangkan sebagai sudut putar nok/cam saat platina mulai membuka
sampai platina mulai membuka pada tonjolan nok/kam berikutnya
perbedaan sudut dwell dan sudut pengapian
Berdasarkan gambar di samping, sudut dwell adalah lamanya posisi platina
dalam keadaan menutup. Oleh karena Dengan memperbesar celah platina
sudut dwell menjadi kecil, dan sebaliknya bila celah platina
diperkecil maka sudut dwell akan menjadi besar. Sudut dwell yang terlalu besar dapat menyebabkan kemungkinan percikan busi pada sistem pengapian terlambat, putaran mesin kasar, tidak optimalnya fungsi kondenser, dan sebagainya. Sedangkan sudut dwell yang terlalu kecil, dapat menyebabkan kemungkinan percikan bunga api yang lemah/kecil, mesin overheating (mesin teralu panas), performa mesin jelek dan sebagainya.
diperkecil maka sudut dwell akan menjadi besar. Sudut dwell yang terlalu besar dapat menyebabkan kemungkinan percikan busi pada sistem pengapian terlambat, putaran mesin kasar, tidak optimalnya fungsi kondenser, dan sebagainya. Sedangkan sudut dwell yang terlalu kecil, dapat menyebabkan kemungkinan percikan bunga api yang lemah/kecil, mesin overheating (mesin teralu panas), performa mesin jelek dan sebagainya.